Pemerintah Kabupaten Ciamis
Kecamatan Pamarican
Desa Sidamulih
SEJARAH DESA SIDAMULIH
Asal Usul Nama Desa Sidamulih
(Tahun berdiri dan asal usul nama Desa Sidamulih)
Desa Sidamulih merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis , berdiri sejak Tahun 1884, Desa Sidamulih merupakan pemekaran dari Kamantren Ciparay. Sebelum Dasa ini mempunyai nama daerah ini telah didiami oleh orang-orang yang cara hidupnya berkelompok, diantaranya satu tempat yang disebut (Nagara hayu) dipimpin oleh seseorang yang menamakan dirinya (Singaraja).
Konon pada saat itu datang seseorang pengembara dari daerah selatan seorang putra Raja Galuh yang bernama Surakanta, kedatangan Beliau ke daerah ini tiada lain disuruh oleh ayahandanya untuk menuntut ilmu ,namun malang baginya apa yang dicita-citakannya tidak tercapai karena pada waktu itu Beliau bertemu dengan Singaraja dan terjadilah perkelahian ,hingga ahirnya Surakanta mati terbunuh ,dan jasadnya dimakamkam di pinggir sungai Citalahab ,yang sekarang disebut karamat (Putaraja) yang diambil dari kata (Putra Raja) yang terletak di Dusun Cibayawak (RT 01).
Selang kemudian datanglah ayah Surakanta yang bernama (Surajaya )beliau datang untuk menyusul anaknya karena Beliau punya pirasat bahwa anaknya mendapat malapetaka. Perjalanan beliau dikawal oleh dua orang pengiringnya yang bernama (Bagus sahir) dan ( Bagus Nur Ihsan) dan dalam perjalanannya beliau selalu bertanya kepada orang disekelilingnya tentang keadaan anaknya, dan pada ahirnya Beliau mendapat kabar bahwa anaknya telah mati terbunuh.
Setelah mengetahui bahwa anaknya mati dibunuh oleh Singarajamaka Beliau pun mencari orang yang bernama Singarajauntuk menanyakan duduk persoalanya, .dan karna kesombongannya Singaraja mengaku bahwa dia yang telah membunuhnya bahkan menantang ayahnya (Surajaya).Dan pada saat itu terjadilah perkelahian ,mengadu kekuatan masing-masing, dan pada perkelahian tersebut Singaraja mati terbunuh,dan jasadnya dimakankan di pinggir kali Citalahab sebelah selatan makam anaknya yang sekarang terkenal namanya Karamat Singaraja.
Tepatnya Dusun cigasong (dimana pada Tahun 2010. Dusun Cigasong masih wilayah Desa Sidamulih dan karena pemekaran desa tahun 2011,maka Dusun Cigasong menjadi wilayah Desa Pemekaran yaitu Desa Mekarmulya).
Setelah Perkelahian dan matinya Singaraja, ahirnya Surajaya meneruskan Perjalanannya ke arah Utara menuju daerah Galuh .Berhubung usia Beliau telah lanjut perjalananyapun sering berhenti diantaranya di wilayah Babacek Dusun Legokmenol (RT 16) dan saat istirahat beliau berkata pada dua pengiringnya “ Saya tidak kuat lagi meneruskan perjalanan dan saya akan meninggalkan dunia ini”.
Apa yang dikatakanya adalah benar, Beliau meninggal dunia ,tapi jasadnya tidak ada ditempat itu (menghilang) atau (Ngahiang kata basa Sunda) dan mulai saat itu oleh Bagus Sahir dan bagus Nur Ihsan daerah tersebut diberi nama “SEDAMULIH” Seda artinya “jadi” Mulih artinya “pulang”, Sedamulih artinya “jadi pulang”, tempat meninggalnya Surajaya (ngahiang) sekarang disebut Karamat Surajaya ( RT 16)
Dan untuk selanjutnya kedua pengikut Surajaya yaitu Bagus Sahir dan Bagus NurIhsan ngababakan di daerah itu .tetapi bagus Nur Ihsan Pergi kesebelah selatan mendekati makam Surakanta dan ahirnya beliau meninggal dunia dan dimakamkan di Astana Bengkok Dusun Cibayawak (RW 02 ).
Dan bagus sahir pun ahirnya meninggal dunia dengan meninggalkan dua oarang anak yaitu Suramanggala dan Suraguna dan jasadnya dimakamkan di pinggir makam Surajaya di wilayah itu yang sekarang disebut karamat (Bagus Sahir) Dusun Legokmenol (RT 16)
Mulai dari saat itu kata SEDAMULIH diabadikan menjadi nama desa yaitu Desa Sidamulih Sampai sekarang dan mungkin seterusnya.
Walaupun tidak ada riwayat yang pasti tentang perubahan kata dari Sedamulih menjadi Sidamulih.
NAMA YANG PERNAH MENJABAT KEPALA DESA SIDAMULIH
NO | NAMA KEPALA DESA | MASA JABATAN | KETERANGAN |
01 | PA TINGGI | 1884 – 1891 | Pjs |
02 | JAMAD SURAPRAJA | 1892 -1897 | Depinitif |
03 | JAYA MUKASAN | 1898-1906 | Depinitif |
04 | WANGSA DIMAJA | 1907-1915 | Depinitif |
05 | NATADIKARTA ( SAIJA) | 1916 -1922 | Depinitif |
06 | MARTA WIASAN | 1922 – 1943 | Depinitif |
07 | SASTRAMIHARJA ( NASWA) | 1943 – 1949 | Depinitif |
08 | PARMA | 1949-1950 | Pjs |
09 | EMOD KALMAD | 1950 – 1966 | Depinitif |
10 | MUHAMAD OYO | 1966– 1968 | Pjs |
11 | KADARNO | 1968 -1980 | Depinitif |
12 | MAMAN SUPARMAN | 1980 – 1989 | Depinitif |
13 | KARMO KURNIADI | 1989 -1991 | Pjs |
14 | EMAN SULAEMAN | 1991 – 2000 | Depinitif |
15 | SAHONO | 2000 – 2002 | Pjs |
16 | SUGIHARTO, S.IP | 2002 – 2009 | Depinitif |
17 | SAHONO | 2009 – 2010 | Pjs |
18 | AHEN HERYANTO | 2010 – 2011 | Pjs |
19 | TATI KARYATI | 2011 – 2017 | Depinitif |
20 | SAHONO | 2017 – 2018 | Pjs |
21 | HADLI | 2018 Sampai sekarang | Depinitif |